Teks Laporan Hasil Observasi
1.1 Pengertian Teks Laporan Observasi
Teks observasi adalah teks yang menghadirkan informasi tentang sesuatu seperti alam, hewan, tumbuhan, hasil karya manusia fenomena sosial, dan fenomena alam secara apa adanya berdasarkan klasifikasi berjenjang antara kelas dan subkelas yang ada di dalamnya.
1.2 Struktur Isi dan Ciri Teks Laporan Hasil Observasi
1. Pembuka
a. Definisi
b. Klasifikasi
2. Anggota / aspek yang dilaporkan
Karakteristik struktur laporan hasil observasi sebagai berikut:
- Berisi fakta tentang suatu objek (tema) tunggal
- Informasi yang disajikan merupakan hasil observasi yang sudah terbukti kebenarannya
- Tiap informasi disajikan secara urut dan berjenjang antara kelas dan subkelas
- Tidak ada penutup atau kesimpulan dari penulis
Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil observasi tentang hewan.
Komodo
Tahukah anda, Komodo adalah jenis hewan melata terbesar di Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Komodo hidup di semak-semak belukar dan di sejumlah hutan yang ada di Indonesia. Komodo juga dianggap sebagai hewan melata terberat di Indonesia karena memiliki berat tubuh sekitar 100 kg atau lebih.
Komodo yang paling besar di Indonesia dan pernah diukur tinggi serta beratnya yaitu beratnya mencapai 166 kg dan panjangnya mencapai tiga meter, tetapi umumnya panjang dan berat binatang komodo ini hanya sekitar 2,5 meter dengan berat sekitar 91 kilogram. Namun, untuk beberapa jenis komodo memang ada yang mencapai panjang dan berat melebihi rata-rata.
Komodo memiliki jenis kulit yang bersisik, warnanya abu-abu, bentuk moncongnya lancip, bagian tungkai lengannya kuat, dan memiliki ekor yang berotot. Untuk mendeteksi keberadaan mangsanya yaitu bangkai binatang, komodo menggunakan indera penciumannya yang cukup kuat. Walaupun jaraknya beberapa meter di depan namun ia sudah dapat menciumnya.
Selain itu, komodo juga bisa memangsa binatang melata lainnya seperti jenis-jenis binatang mamalia yang berukuran besar. Hampir di semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi sehingga bagian giginya tidak terlihat. Uniknya, saat ia sedang makan dan mengunyah, gusinya akan berdarah karena hal itu menjadi media yang ideal untuk berkembangnya bakteri yang berbahaya.
Bakteri yang hidup di dalam mulut komodo tersebut, akan menyebabkan darah korban yang ia gigit keracunan. Komodo akan menggigit mangsanya tersebut lalu membuntutinya agar mangsanya lemas dan tidak bisa pergi. Namun sayangnya, binatang melata ini terancam punah. Hal ini disebabkan oleh para pemburu binatang yang tidak bertanggung jawab sehingga habitatnya menjadi rusak.
Sumber : https://thegorbalsla.com/contoh-teks-laporan-hasil-observasi/
2.1 Ciri Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
a. Menggunakan verba relasional (penghubung)
b. Menggunakan verba aktif dalam mejelaskan perilaku
c. menggunakan kata/frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi yang sama-sama berfungsi menjelaskan.
Pengembangan Kebahasaan
1. Peribahasa dan Ungkapan
a. Ungkapan adalah sekelompok kata yang digunakan untuk mengungkapkan makna kiasan. Contoh :
- Kambing hitam : orang yang disalahkan
- Sebatang kara : hidup seorang diri
b. Peribahasa adalah sekelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya menjelaskan maksud tertentu. Contoh :
- Patah sayap bertongkat paruh : tidak putus asa
- Air tenang menghanyutkan : orang pendiam tapi banyak ilmu
2. Nomina dan Verba
a. Nomina turunan
b. Verba turunan
3. Analisis Kesalahan Bahasa
Pedoman analisis penggunaan bahasa sbb :
a. Penggunaan huruf miring untuk menandai : kata asing/daerah, hal yang diperingatkan.
b. Bentuk di- dan ke- sebagai awalan harus ditulis serangkai
c. Penggunaan tanda koma
d. Struktur kalimat
4. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
a. Kalimat aktif
b. Kalimat pasif
c. Kalimat aktif berobjek
5. Frasa, Gatra, dan Kategorisasinya
a. Frasa ialah bagian kalimat yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi.
b. Gatra ialah bagian kalimat yang mendukung suatu fungsi/jabatan tertentu.
6. Kalimat Simpleks (Tunggal) dan Kompleks (Majemuk)
a. Kalimat simpleks ialah kalimat yang hanya terdir atas satu pola, satu kontruksi S-P, atau satu klausa; yang dapat diperluas dengan unsur tambah, yaitu O, Pel, dan/atau K, asal perluasan itu tidak membentuk pola baru.
b. Kalimat kompleks ialah kalimat yang memiliki setidkanya dua pola kalimat atau dua klausa.
1. Kalimat majemuk setara
a. Setara penambahan/gabungan/penjumlahan. Konjungsi yang digunakan: dan, serta, juga, (baik....., maupun.......,)
b. Setara urutan, konjungsi yang digunakan, misal : lalu, kemudian, selanjutnya, kemudian, kedua....., ketiga....., keempat.
c. Setara pertentangan/perlawanan. Konjungsi yang digunakan :tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal, sebaliknya, di pihak lain, (tidak/bukan saja..., tetapi/melainkan juga)
d. Setara pilihan. Konjungsi yang digunakan : atau.
2. Kalimat kompleks bertingkat ialah kalimat kompleks klausa yang satu lebih tingi kedudukannya daripada klausa yang lain.
3. Kalimat kompleks campuran ialah kalimat yang terdiri dari minimal tiga pola kalimat dan hubungan antarklausanya ada yang setara dan ada yang betingkat
4. Konjungsi dalam Kalimat Kompleks
1. Koordinatif
Kata penghubung koordinatif dapat menyatakan hubungan/makna ;
- Penambahan: dan, serta, baik...., maupun....
- Urutan: mula-mula, lalu, kemudian, berikutnta selanjutnya
- Pertentangan: padahal, sedangkan, tetapi, namun, sebaliknya, melainkan
- Perlawanan: tetapi, namun, melainkan
- Penguatan: tidak saja,..., tetapi juga..., bukan saja..., melainkan juga..., tidak hanya...tetapi juga..., bukan hanya..., melainkan juga...
- Pilihan: atau
- Menggabungkan menegaskan: bahwa, malah, lagipula, apalagi, jangankan.
- Menggabungkan membatasi: kecuali, hanya
- Menyamakan: yaitu, yakni, adalah, bahwa, ialah
- Menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu.
2. Subordinasi
Kata penghubung koordinator dapat menyatakan hubungan / makna ;
- Tempat/spasi/ruang; ditempat..., ke tempat..., dari tempat..., pada tempat...,
- Waktu: pada saat, ketika, sebelum, sesudah, selama, tatkala, sehabis, selesai, seusai, hingga, sampai.
- Bersama-sama/simultan: bersama, berbarengan, sambil
- Sebab - akibat: jika..., akibatnya..., sebab/karena...,
- Konsesi: walaupun, sekalipun, meskipun, sungguhpun, kendatipun
- Syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apabila, asal, manakala
- Tujuan: agar, supaya, biar
- Sasaran: untuk, guna
- Perbandingan: seperti, laksana, sebagai, seolah-olah, seakan-akan, sebagaimana, ibarat, dari pada, alih-alih, sama ... dengan, lebih ... dari (pada)
- Menyatakan alat: dengan, apa
- Menyatakan cara: dengan, tanpa
- Menyatakan komplementasi (isi): bahwa
- Menyatakan atributif: yang
Komentar
Posting Komentar